Pengantar
Suku Astek
tiba di Meksiko Tengah dari utara pada abad ke 12. Perlahan mereka membangun
kekuatan. Mereka membangun imperium raya mulai pertengahan abad ke 15 dengan
sekutu-sekutunya. Pada puncak kejaaannya, imperium itu menguasai suatu daerah
yang luasnya 300.000 km2 dan mengumpulkan upeti dari jutaan orang.
Ibu kota kekaisaran Aztek adalah Tenochtitlan, dibangun di atas pulau Danau
Texcoco. Pulau itu luasnya 10 km2 dan terhubung dengan daratan lewat
tiga pematang yang lapang. Bangunan-bangunan di pusat kota diwarnai dengan
turap merah, hijau, pirus, dan kuning. Sebuah akuaduk memasok kota itu denan
air minum segar sementara banyak perahu membawa makanan dan barang-barang
lainnya dari pantai ke pasar-pasar yang ramai. Mexico City dibangun di atas
reruntuhan Tenochtitlan (Montezuma II).
Kolonisasi
Spanyol di Amerika mencapai daratan selama pemerintahan Kwik tlatoani,
(Montezuma II). Dalam 1521 Hernan Cortes dan pasukan sekutu Amerika Indian yang
jauh kalah jumlah suku Aztec membela, menaklukkan Aztec melalui perang kuman,
pengepungan, perang psikologis, dan memerangi langsung.
Sejarah
“Aztek” pertama
kali digunakan oleh seorang penjelajah abad ke 18 dan menjadi populer pada abad
ke-19. “Aztek” berarti oarang-orang Aztlan, yang mengacu pada tanah air milik
bangsa Aztek. Namun nyatanya imperium Aztek terdiri dari kelompok-kelompok yang
berbeda.
Penduduk Tenochtitlan, misalnya, menyebut diri mereka
Tenocha, Mexica, atau Mexicacolhua. Imperium tersebut juga berisi bangsa Acolhua
dari texcoco, bangsa tepanec dari Azcapotcalzoo, bangsa Chalca, xochimilca,
Tlahuica, dan bangsa-bangsa lainnya. Jadi nama Aztek keliru dalam banyak hal.
Oleh karena itulah ketahui oleh sebagian besar orang, para ahli tetap
menggunakannya. Namun harus diingat bahwa nama Aztek adalah semacam jembatan
keledai, dan namun itu sebenarnya mengacu pada bangsa-bangsa dari Imperium
tersebut.
Di sebuah pulau di danau Tecoco, bangsa Aztec memperoleh semacam
wangsit karena telah melihat seekor elang dengan seekor ular dimulutnya, yang
sedang bertengger pada pada sebatang kaktus. Karena menganggap hal tersebut
sebagai pertanda gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah
dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Distulah mereka membangun
kota Tenochtitlan. Mereka memperluas kota tersebut dengan membuat rakit-rakit
yang terbuat dari anyaman ranting dan rotan yang uruk tanah dan tanaman. Di
daerah danau ini mereka mengembangkan pertanian yang bersifat primitif. Kota
Tenocthitlan yang didirikan oleh bangsa Aztec kemudian berkembang menjadi pusat
kegiatan ritual. Bangunan pemujaan berbentuk piramid banyak didirikan.
Letak Geografis
Kekuasaan suku Aztec berpusat di Tenochtitlan (sekarang Meksiko city) yaitu sebuah pulau yang berada
di tengah-tengah danau tezoco
Kekuasaan aztek meluas dari utara sampai
ke teluk yang sekarang bernama telukmeksiko, kemudian dari timur sampai lerma,
ke selatan sampai sudra pasifik dan ke barat sampai san Lorenzo
Empat Bangsa
Utama Dari Meksiko Tengah
1.
Olmec (sekitar 1200-400M)
Bangsa Olmec adalah pendiri peradaban besar pertama Mesomerika,
kota-ota mereka muncul dikawasan pantai Teluk Meksiko mulai abad ke-2 SM.
Bangsa Olmec merupakan pembuat patung yag piawai, baik karya monumental raksasa
berbobot beberapa ton maupun benda-benda kecil yang pas dipegang tangan.
Arsitektur monumental, kepercayaan, kalender, dan sistem tulisan bangsa Olmec
mempengaruhi semua kebudayaan Mesoamerika kelak. Alhasil, perdaban mereka
dianggap sebagai “kebudayaan induk” daerah tersebut.
2.
Teotihuacan ( sekitar
150-750 M)
Selama 900 tahun, merupakan sebuah kota luas yang mencakup 20 km2
dengan 100 – 200 ribu penduduk. Kala itu Teotihuacan adalah kota terluas di
benua Amerika. Teotihuacan punya pengaruh yang luas di seluruh Mesoamerika.
Kota ini merupakan perdagangan yang maju dengan pesat, tempat banyak kerajinan
dibuat. Teotihuacan secara misterius ditinggalkan pada abad ke-8.
3.
Toltec (950-1150)
Setelah keruntuhan teotihuacan, banyak negara kota-kota kecil
beradu kekuatan demi kepuasan di Meksiko Tengah, bangsa Toltec secara perlahan
berkuasa. Ibukota mereka berada di Tula, sekitar 56 km di utara Teitihuacan.
Bangsa Toltec mempraktikan upacara kurban manusia dalam skala besar dan memilki
budaya petarung. Pada abad ke-12, kiul-kuil mereka dihancurkan dan kota
ditinggalkan.
4.
Imperium Aztek(1430-1521)
Bangsa aztec tiba di Meksiko tengah dari utara abad ke-12.
Perlahan mereka menghimpun kekuatan. Dari ibukota mereka, teochtitlan, bangsa
Aztek berkembang membangun imperium raya mulai pertengahan abad ke-15 dengan
bantuan sekutu-sekutunya. Pada puncak kejayaanya, imperium itu menguasai suatu
daerah yang luasnya 300 ribu km2, dan mengumpulkan upeti dari jutaan
orang.
TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN AZTEK
1.
Sistem Religi atau
kepercayaan
Bangsa Aztek juga dikenal sebagai penganut politheis yang dimana
bangsa aztek memuja banyak dewa, beberapa contohnya adalah, dewa Tlatecuhtli
yang berarti dewa utama Aztek, kemudian patung Coacticlue yang berarti dewi
utama bagi bangsa Aztek, Huitzilopochtli yang berarti dewa perang (membawa kemenangan
bagi bangsa Aztek yang membuat mereka bisa memperluas imperium mereka), dewa
hujan yang memastikan agar tanah diairi untuk menanam jagung dan bahan pangan
lainnya guna menghidupi masyarakat Aztek.
Elang dan jaguar adalah hewan yang penting bagi bangsa Aztek,
mereka menganggap elang sebagai pemburu terhebat diudara dan jaguar sebagai
pemburu terhebta di darat. Para prajurit terbaik dalam militer Aztek masuk
komunitas khusus bernama Ksatria Elang dan Ksatria Jauguar. Ruangan di Minalco
mungkin diguanakn dalam upacara-upacara guna menyambut para prajurit muda masuk
ke dalam komunitas ini raja Aztek duduk di atas singgasana berukiran seekor
jaguar, sehingga adanya ukiran jaguar memberi petunjuk bahwa sabg raja sendiri
menghadiri ritual.
Tradisi sekaligus kepercayaan yang mengerikan tentang Aztek adalah
tradisi membunuh tawanan. Penjelajah spanyol, Rahib Bernardio menuliskan, bahwa
tawanan berbaring di atas sebuah batu sementara para pemimpin ritual memegangi
lengan dan kaki mereka. Kemudian pemimpin ritual yang lain melubangi dada si
korban dan menarik keluar jantungnya dengan sangat cepat sehingga jantungnya
masih berdetak. Tubuh korban kemudian digulingkan dari keluar dari tepi
piramida sampai ke dasar. Para ahli berpendapat bahwa salah satu alasan utama
bangsa astek sering pergi berperang adalah untuk menangkap tawanan yang cukup
agar tetap bisa mengadakan upacara kurban bagi Heuitzilopochtli. Jika mereka
tidak bisa melanjutkan kurban, bangsa Aztek percaya Imperim mereka akan runtuh.
Tradisi dalam tentara atau prajurit Aztek dalam latihan awal harus
bekerja sama denagn petarung muda lain untuk menangkap seorang tahanan. Tawanan
itu kemudian dibunuh, dan para prajurit kemudian memakan bagian tubuhnya
sebagai ritual. Dilanjutkan prajurit bertarung sendirian, berusaha mendapatkan
tawanan. Status seorang prajurit akan naik jika mendapatkan lebih banyak
tawanan.
2.
Sistem Pengetahuan
Bangsa Aztek memilki sistem pendidikan dan ilmu pengobatan yang
jauh lebih baik daripada yang dimilki bangsa Spanyol. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya Kodeks Badianus ditulis pada 1552 oleh Martinus yang merupakan
dokter Aztek. Kodeks itu memuat resep berilustrasi untuk pengobatan herbal.
Bangsa Aztek juga memilki ketrampilan dalam bidang rancang bangun.
Pengetahuan di bidang teknik bangunan mereka membuat bangunan dengan
menggunakan batu yang bernama Tazontle, dengan berat yang sangat ringan, untuk
mengurangi berat bangunan. Tazontle digunkan sebagai bahan utama bangunan, yang
kemudian dilapisi dengan batu yang keras seperti basal. Para pembangun juga
membuat fondasi yang dalam. Mereka memancangkan tiang kayu pancang berukuran
hingga 10 m ke dalam tanah guna membuat dasar yang kukuh untuk konstruksi.
3.
Sistem Organisasi
masyarakat
Bangsa
Aztek merupakan suatu masyarakat tertata yang sebagian besar warganya tinggal
di kota-kota. Beberapa warga kota bertugas sebagai pejabat pemerintahan,
pendeta, atau prajurit.
Para
penguasa berada di tingkat terartas dari masyarakat yang terbagi atas lapisan
yang jelas. Masyarakat yang paling utama antara lain prajurit, pemimpin
keagamaan, dan pejabat yang menjalankan imperium. Mayoritas penduduk adalah
masyarakat petani. Sesuai dengan catatan bangsa Spanyol, masyarakat aztek
dibentuk untuk menghasilkan prajurit. Mereka memuliakan peperangan dan memilih
mati dalam peperangan atau menjadi tawanan yang dikurbankan pada para dewa.
Terdapat
pula banyak budak disana, beberapa orang menjadi budak sebagai hukuman atas
suatu kejahatan, namun kebanyakan dari mereka menjual diri demi mendapatkan
uang untuk keluarga mereka atau membebaskan diri dari utang. Para para budak
seringkali memegang posisi-posisi kekuasaan, bahkan mereka bisa memilki budak
sendiri.
Kelompok paling penting di masyarakat Aztek antara lain adalah
penyembuh.
4.
Sistem Ekonomi
Pada 400 M, Teotihuacan merupakan kota yang meingkupi 21 km2.
Penemuan artefak, batu-batu permata dan logam mulia menunjukan bahwa kota itu
merupakanpusat perdagangan. Sebuah akuaduk memasok kota itu dengan air segar,
sementara banyak perahu membawa makanan dan barang-barang lainnya dari pantai
ke pasar-pasar yang ramai, bahkan bangsa Spanyol yang telah melihat kota-kota
besar seperti Roma di Italia mengakui bahwa mereka tak pernah menjumpai kota
seperti Tenochtitlan. Golongan khusus pedagang, disebut pochteca, berdagang dengan daerah yang bangsa Aztek sebut Daratan
Panas. Mereka melakukan perjalanan dengan karavan ke selatan sejauh ketempat
yang kini adalah Panama. Perjalan mereka bisa bertahun-tahun, dengan para buruh
angkut yang membawa barang muatan 48-65 km setiap hari. Para pedagang membawa
pulang batu Giok hijau, tempurung kura-kura dan makhluk laut lain, kulit
jaguar, serta bulu-bulu burung yang berkilauan, barang-barang mewah bagi
penguasa imperium.
Para bangsa Aztek juga memperdagangangkan tekstil tenun yang
diperdagngankan di pasar untuk mendapatkan barang-barang seperti garam dan
tembikar yang dilukis.barang-barang semacam itu terkadang diimpor melewati
jarak yang cukup jauh. Garam berasal dari Lembah Meksiko, misalnya, dan
perunggu dari Meksiko barat. Pachuca dan Otumba merupakan penghasil utama
obsidian.
Benda penting lain dalam perdagangan adalah kertas. Kertas
digunakan untuk menghasilakan kodeks Aztek. Di beberapa rumah, Smith menemukan
peralatan yang digunakan untuk memukul-mukul kulit pohon menjadi lembaran-lembaran
tipe untuk membuat kertas. Ia juga menemukan sisa cat yang dibuat bagi para
perajin guna mewarnai kodeks.
Para petani juga mampu menghasilkan tanaman pangan dan
barang-barang lain yang takhanya cukup untuk membayar upeti, tetapi juga untuk
perdagangan bagi mereka sendiri. Mereka juga memiliki teknik sendiri dalam
pertanian, mereka membangun “taman mengambang” di danau Tetzcoco. Mereka
menumpuk tanah di atas rakit, tempat mereka menanam tanaman pangan dan
pepohonan. Dari waktu ke waktu, akar tanaman tumbuh ke bawah melewati rakit ke
dasar danau, tempat mereka menahan pulau agar tetap di tempat.
5.
Sistem Teknologi
Pekerja Aztek menggunakan peralatan yang telah digunakan selama
berabad-abad oleh para pembangun kota lainya di Mesoamerika, seperti kapak, palu,
dan pahat yang terbuat dari obsidian, batu keras berwarna hitam. Mereka membuat
lubang dengan bor bermat kuarsa, batu yang cukup keras untuk mengukis batu yang
lain. Di utara kota, para pekerja memasukan baja ke dalam celah di permukaan
batu. Mereka kemungkinan memindahakn bongkahan itu ke kota dengan menggunakan
penggelinding yang terbuat dari batang pohon atau dengan penggeret yang mereka
tarik dengan menggunakan tali. Mereka juga membawanya lewt sungai dengan
menggunakan tongkong.
6.
Sistem Bahasa
Bangsa Aztek tidak mempunyai sisitem abjad atau tulisan seperti
yang kita ketahui. Mereka mengandalkan komunikasi lisan untuk menyampaikan
informasi dari generasi ke generasi. Mereka juga menciptakan catatan yang
dikenal sebagai Kodeks (naskah kuno yang berupa tulisan tangan). Kodeks
tersebut berupa lembaran kulit rusa atau kulit kayu yang dilipat seperti buku.
Kodeks tersebut berisi simbol-simbol yang digambar, disebut Gilf, yang
melambangkan hal-hal tertentu seperti tanggal atau nama tempat. simbol-simbol
itu juga merepresentasikan mitos, legenda, dan dewa-dewa. Setelah bangsa
Spanyol menaklukan bangsa Aztek pada 1521, mereka menghancurkan sebagian besar
kodeks karena berhubungan dengan kepercayaan bangsa Aztek yang ingin mereka
ganti dengan agama Kristen.
7.
Sistem Kesenian
Dalam kesenian bangsa Aztek memilki ukiran-ukiran raksasa seperti
halnya patung-patung parjurit, dikenal sebagai Atlantes, berdiri di atas
piramida di Tula. Penemuan selanjutnya adalah berupa sebuah kepala dari batu
dengan tinggi hampir 1,5 m dan berat 7,2 ton. Wajah kepala itu memilki mata
yang membelalak, hidung pesek, serta menegnakan sesuatu yang mungkin adalah
helm, patung ini di temukan pada tahun 1862 oleh seorang pekerja yang sedang
membersihkan suatu lapangan di Tres Zapotes. Situs yang diberi nama San Lorenzo
itu bersal dari sekitar 1200-900 SM jauh sebelum kebudyaan perkotaan apa pun
dibenua Amerka. Permukiman tersebut merupakan pusat peradaban Olmec, yang
kebudayaanya mempengaruhi bangsa-bangsa di Mesoamerika kelak, Kalender Aztek misalnya
didasarkan pada elnder Olmec.
Pada tahun 2006, para ahli menemukan suatu Loh batu yang mingkin menggambarkan
sistem tulisan Olmec. Loh tersebut diukir dengan deretan 62 simbol, seperti
tulisan modern. Beberapa ahli berpikir bahwa loh itu mungkin barang tiruan.
Dalam
bidang kesenian juga bangsa aztek mempunyai penyair-penyair salah satunya
penyair Aztek yang tak dikenal menulis sebuah puisi pilu tentang ibukota itu
dalam bahasa Nahuatl : “kami telah memukul-mukulkan kepala kami pada dinding
batako dalam keputusasaan, demi warisan kami, kota kami, musnah dan mati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar