Minggu, 27 Juli 2014

suku Aztek Amerika



Pengantar
Suku Astek tiba di Meksiko Tengah dari utara pada abad ke 12. Perlahan mereka membangun kekuatan. Mereka membangun imperium raya mulai pertengahan abad ke 15 dengan sekutu-sekutunya. Pada puncak kejaaannya, imperium itu menguasai suatu daerah yang luasnya 300.000 km2 dan mengumpulkan upeti dari jutaan orang. Ibu kota kekaisaran Aztek adalah Tenochtitlan, dibangun di atas pulau Danau Texcoco. Pulau itu luasnya 10 km2 dan terhubung dengan daratan lewat tiga pematang yang lapang. Bangunan-bangunan di pusat kota diwarnai dengan turap merah, hijau, pirus, dan kuning. Sebuah akuaduk memasok kota itu denan air minum segar sementara banyak perahu membawa makanan dan barang-barang lainnya dari pantai ke pasar-pasar yang ramai. Mexico City dibangun di atas reruntuhan Tenochtitlan (Montezuma II).
Kolonisasi Spanyol di Amerika mencapai daratan selama pemerintahan Kwik tlatoani, (Montezuma II). Dalam 1521 Hernan Cortes dan pasukan sekutu Amerika Indian yang jauh kalah jumlah suku Aztec membela, menaklukkan Aztec melalui perang kuman, pengepungan, perang psikologis, dan memerangi langsung.
Sejarah
            “Aztek” pertama kali digunakan oleh seorang penjelajah abad ke 18 dan menjadi populer pada abad ke-19. “Aztek” berarti oarang-orang Aztlan, yang mengacu pada tanah air milik bangsa Aztek. Namun nyatanya imperium Aztek terdiri dari kelompok-kelompok yang berbeda.
            Penduduk Tenochtitlan, misalnya, menyebut diri mereka Tenocha, Mexica, atau Mexicacolhua. Imperium tersebut juga berisi bangsa Acolhua dari texcoco, bangsa tepanec dari Azcapotcalzoo, bangsa Chalca, xochimilca, Tlahuica, dan bangsa-bangsa lainnya. Jadi nama Aztek keliru dalam banyak hal. Oleh karena itulah ketahui oleh sebagian besar orang, para ahli tetap menggunakannya. Namun harus diingat bahwa nama Aztek adalah semacam jembatan keledai, dan namun itu sebenarnya mengacu pada bangsa-bangsa dari Imperium tersebut.
     Di sebuah pulau di danau Tecoco, bangsa Aztec memperoleh semacam wangsit karena telah melihat seekor elang dengan seekor ular dimulutnya, yang sedang bertengger pada pada sebatang kaktus. Karena menganggap hal tersebut sebagai pertanda gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Distulah mereka membangun kota Tenochtitlan. Mereka memperluas kota tersebut dengan membuat rakit-rakit yang terbuat dari anyaman ranting dan rotan yang uruk tanah dan tanaman. Di daerah danau ini mereka mengembangkan pertanian yang bersifat primitif. Kota Tenocthitlan yang didirikan oleh bangsa Aztec kemudian berkembang menjadi pusat kegiatan ritual. Bangunan pemujaan berbentuk piramid banyak didirikan.

Letak Geografis
Kekuasaan suku Aztec berpusat di Tenochtitlan (sekarang  Meksiko city) yaitu sebuah pulau yang berada di tengah-tengah danau tezoco
Kekuasaan aztek meluas dari utara sampai ke teluk yang sekarang bernama telukmeksiko, kemudian dari timur sampai lerma, ke selatan sampai sudra pasifik dan ke barat sampai san Lorenzo
            Empat Bangsa Utama Dari Meksiko Tengah
1.      Olmec (sekitar 1200-400M)
Bangsa Olmec adalah pendiri peradaban besar pertama Mesomerika, kota-ota mereka muncul dikawasan pantai Teluk Meksiko mulai abad ke-2 SM. Bangsa Olmec merupakan pembuat patung yag piawai, baik karya monumental raksasa berbobot beberapa ton maupun benda-benda kecil yang pas dipegang tangan. Arsitektur monumental, kepercayaan, kalender, dan sistem tulisan bangsa Olmec mempengaruhi semua kebudayaan Mesoamerika kelak. Alhasil, perdaban mereka dianggap sebagai “kebudayaan induk” daerah tersebut.
2.      Teotihuacan ( sekitar 150-750 M)
Selama 900 tahun, merupakan sebuah kota luas yang mencakup 20 km2 dengan 100 – 200 ribu penduduk. Kala itu Teotihuacan adalah kota terluas di benua Amerika. Teotihuacan punya pengaruh yang luas di seluruh Mesoamerika. Kota ini merupakan perdagangan yang maju dengan pesat, tempat banyak kerajinan dibuat. Teotihuacan secara misterius ditinggalkan pada abad ke-8.
3.      Toltec (950-1150)
Setelah keruntuhan teotihuacan, banyak negara kota-kota kecil beradu kekuatan demi kepuasan di Meksiko Tengah, bangsa Toltec secara perlahan berkuasa. Ibukota mereka berada di Tula, sekitar 56 km di utara Teitihuacan. Bangsa Toltec mempraktikan upacara kurban manusia dalam skala besar dan memilki budaya petarung. Pada abad ke-12, kiul-kuil mereka dihancurkan dan kota ditinggalkan.
4.      Imperium Aztek(1430-1521)
Bangsa aztec tiba di Meksiko tengah dari utara abad ke-12. Perlahan mereka menghimpun kekuatan. Dari ibukota mereka, teochtitlan, bangsa Aztek berkembang membangun imperium raya mulai pertengahan abad ke-15 dengan bantuan sekutu-sekutunya. Pada puncak kejayaanya, imperium itu menguasai suatu daerah yang luasnya 300 ribu km2, dan mengumpulkan upeti dari jutaan orang.
TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN AZTEK
1.      Sistem Religi atau kepercayaan
Bangsa Aztek juga dikenal sebagai penganut politheis yang dimana bangsa aztek memuja banyak dewa, beberapa contohnya adalah, dewa Tlatecuhtli yang berarti dewa utama Aztek, kemudian patung Coacticlue yang berarti dewi utama bagi bangsa Aztek, Huitzilopochtli yang berarti dewa perang (membawa kemenangan bagi bangsa Aztek yang membuat mereka bisa memperluas imperium mereka), dewa hujan yang memastikan agar tanah diairi untuk menanam jagung dan bahan pangan lainnya guna menghidupi masyarakat Aztek.
Elang dan jaguar adalah hewan yang penting bagi bangsa Aztek, mereka menganggap elang sebagai pemburu terhebat diudara dan jaguar sebagai pemburu terhebta di darat. Para prajurit terbaik dalam militer Aztek masuk komunitas khusus bernama Ksatria Elang dan Ksatria Jauguar. Ruangan di Minalco mungkin diguanakn dalam upacara-upacara guna menyambut para prajurit muda masuk ke dalam komunitas ini raja Aztek duduk di atas singgasana berukiran seekor jaguar, sehingga adanya ukiran jaguar memberi petunjuk bahwa sabg raja sendiri menghadiri ritual.
Tradisi sekaligus kepercayaan yang mengerikan tentang Aztek adalah tradisi membunuh tawanan. Penjelajah spanyol, Rahib Bernardio menuliskan, bahwa tawanan berbaring di atas sebuah batu sementara para pemimpin ritual memegangi lengan dan kaki mereka. Kemudian pemimpin ritual yang lain melubangi dada si korban dan menarik keluar jantungnya dengan sangat cepat sehingga jantungnya masih berdetak. Tubuh korban kemudian digulingkan dari keluar dari tepi piramida sampai ke dasar. Para ahli berpendapat bahwa salah satu alasan utama bangsa astek sering pergi berperang adalah untuk menangkap tawanan yang cukup agar tetap bisa mengadakan upacara kurban bagi Heuitzilopochtli. Jika mereka tidak bisa melanjutkan kurban, bangsa Aztek percaya Imperim mereka akan runtuh.
Tradisi dalam tentara atau prajurit Aztek dalam latihan awal harus bekerja sama denagn petarung muda lain untuk menangkap seorang tahanan. Tawanan itu kemudian dibunuh, dan para prajurit kemudian memakan bagian tubuhnya sebagai ritual. Dilanjutkan prajurit bertarung sendirian, berusaha mendapatkan tawanan. Status seorang prajurit akan naik jika mendapatkan lebih banyak tawanan.
2.      Sistem Pengetahuan
Bangsa Aztek memilki sistem pendidikan dan ilmu pengobatan yang jauh lebih baik daripada yang dimilki bangsa Spanyol. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Kodeks Badianus ditulis pada 1552 oleh Martinus yang merupakan dokter Aztek. Kodeks itu memuat resep berilustrasi untuk pengobatan herbal.
Bangsa Aztek juga memilki ketrampilan dalam bidang rancang bangun. Pengetahuan di bidang teknik bangunan mereka membuat bangunan dengan menggunakan batu yang bernama Tazontle, dengan berat yang sangat ringan, untuk mengurangi berat bangunan. Tazontle digunkan sebagai bahan utama bangunan, yang kemudian dilapisi dengan batu yang keras seperti basal. Para pembangun juga membuat fondasi yang dalam. Mereka memancangkan tiang kayu pancang berukuran hingga 10 m ke dalam tanah guna membuat dasar yang kukuh untuk konstruksi.
3.      Sistem Organisasi masyarakat
Bangsa Aztek merupakan suatu masyarakat tertata yang sebagian besar warganya tinggal di kota-kota. Beberapa warga kota bertugas sebagai pejabat pemerintahan, pendeta, atau prajurit.
Para penguasa berada di tingkat terartas dari masyarakat yang terbagi atas lapisan yang jelas. Masyarakat yang paling utama antara lain prajurit, pemimpin keagamaan, dan pejabat yang menjalankan imperium. Mayoritas penduduk adalah masyarakat petani. Sesuai dengan catatan bangsa Spanyol, masyarakat aztek dibentuk untuk menghasilkan prajurit. Mereka memuliakan peperangan dan memilih mati dalam peperangan atau menjadi tawanan yang dikurbankan pada para dewa.
Terdapat pula banyak budak disana, beberapa orang menjadi budak sebagai hukuman atas suatu kejahatan, namun kebanyakan dari mereka menjual diri demi mendapatkan uang untuk keluarga mereka atau membebaskan diri dari utang. Para para budak seringkali memegang posisi-posisi kekuasaan, bahkan mereka bisa memilki budak sendiri.
Kelompok paling penting di masyarakat Aztek antara lain adalah penyembuh.
4.      Sistem Ekonomi
Pada 400 M, Teotihuacan merupakan kota yang meingkupi 21 km2. Penemuan artefak, batu-batu permata dan logam mulia menunjukan bahwa kota itu merupakanpusat perdagangan. Sebuah akuaduk memasok kota itu dengan air segar, sementara banyak perahu membawa makanan dan barang-barang lainnya dari pantai ke pasar-pasar yang ramai, bahkan bangsa Spanyol yang telah melihat kota-kota besar seperti Roma di Italia mengakui bahwa mereka tak pernah menjumpai kota seperti Tenochtitlan. Golongan khusus pedagang, disebut pochteca, berdagang dengan daerah yang bangsa Aztek sebut Daratan Panas. Mereka melakukan perjalanan dengan karavan ke selatan sejauh ketempat yang kini adalah Panama. Perjalan mereka bisa bertahun-tahun, dengan para buruh angkut yang membawa barang muatan 48-65 km setiap hari. Para pedagang membawa pulang batu Giok hijau, tempurung kura-kura dan makhluk laut lain, kulit jaguar, serta bulu-bulu burung yang berkilauan, barang-barang mewah bagi penguasa imperium.
Para bangsa Aztek juga memperdagangangkan tekstil tenun yang diperdagngankan di pasar untuk mendapatkan barang-barang seperti garam dan tembikar yang dilukis.barang-barang semacam itu terkadang diimpor melewati jarak yang cukup jauh. Garam berasal dari Lembah Meksiko, misalnya, dan perunggu dari Meksiko barat. Pachuca dan Otumba merupakan penghasil utama obsidian.
Benda penting lain dalam perdagangan adalah kertas. Kertas digunakan untuk menghasilakan kodeks Aztek. Di beberapa rumah, Smith menemukan peralatan yang digunakan untuk memukul-mukul kulit pohon menjadi lembaran-lembaran tipe untuk membuat kertas. Ia juga menemukan sisa cat yang dibuat bagi para perajin guna mewarnai kodeks.
Para petani juga mampu menghasilkan tanaman pangan dan barang-barang lain yang takhanya cukup untuk membayar upeti, tetapi juga untuk perdagangan bagi mereka sendiri. Mereka juga memiliki teknik sendiri dalam pertanian, mereka membangun “taman mengambang” di danau Tetzcoco. Mereka menumpuk tanah di atas rakit, tempat mereka menanam tanaman pangan dan pepohonan. Dari waktu ke waktu, akar tanaman tumbuh ke bawah melewati rakit ke dasar danau, tempat mereka menahan pulau agar tetap di tempat.
5.      Sistem Teknologi
Pekerja Aztek menggunakan peralatan yang telah digunakan selama berabad-abad oleh para pembangun kota lainya di Mesoamerika, seperti kapak, palu, dan pahat yang terbuat dari obsidian, batu keras berwarna hitam. Mereka membuat lubang dengan bor bermat kuarsa, batu yang cukup keras untuk mengukis batu yang lain. Di utara kota, para pekerja memasukan baja ke dalam celah di permukaan batu. Mereka kemungkinan memindahakn bongkahan itu ke kota dengan menggunakan penggelinding yang terbuat dari batang pohon atau dengan penggeret yang mereka tarik dengan menggunakan tali. Mereka juga membawanya lewt sungai dengan menggunakan tongkong.
6.      Sistem Bahasa
Bangsa Aztek tidak mempunyai sisitem abjad atau tulisan seperti yang kita ketahui. Mereka mengandalkan komunikasi lisan untuk menyampaikan informasi dari generasi ke generasi. Mereka juga menciptakan catatan yang dikenal sebagai Kodeks (naskah kuno yang berupa tulisan tangan). Kodeks tersebut berupa lembaran kulit rusa atau kulit kayu yang dilipat seperti buku. Kodeks tersebut berisi simbol-simbol yang digambar, disebut Gilf, yang melambangkan hal-hal tertentu seperti tanggal atau nama tempat. simbol-simbol itu juga merepresentasikan mitos, legenda, dan dewa-dewa. Setelah bangsa Spanyol menaklukan bangsa Aztek pada 1521, mereka menghancurkan sebagian besar kodeks karena berhubungan dengan kepercayaan bangsa Aztek yang ingin mereka ganti dengan agama Kristen.
7.      Sistem Kesenian
Dalam kesenian bangsa Aztek memilki ukiran-ukiran raksasa seperti halnya patung-patung parjurit, dikenal sebagai Atlantes, berdiri di atas piramida di Tula. Penemuan selanjutnya adalah berupa sebuah kepala dari batu dengan tinggi hampir 1,5 m dan berat 7,2 ton. Wajah kepala itu memilki mata yang membelalak, hidung pesek, serta menegnakan sesuatu yang mungkin adalah helm, patung ini di temukan pada tahun 1862 oleh seorang pekerja yang sedang membersihkan suatu lapangan di Tres Zapotes. Situs yang diberi nama San Lorenzo itu bersal dari sekitar 1200-900 SM jauh sebelum kebudyaan perkotaan apa pun dibenua Amerka. Permukiman tersebut merupakan pusat peradaban Olmec, yang kebudayaanya mempengaruhi bangsa-bangsa di Mesoamerika kelak, Kalender Aztek misalnya didasarkan pada elnder Olmec.
Pada tahun 2006, para ahli menemukan suatu Loh batu yang mingkin menggambarkan sistem tulisan Olmec. Loh tersebut diukir dengan deretan 62 simbol, seperti tulisan modern. Beberapa ahli berpikir bahwa loh itu mungkin barang tiruan.
Dalam bidang kesenian juga bangsa aztek mempunyai penyair-penyair salah satunya penyair Aztek yang tak dikenal menulis sebuah puisi pilu tentang ibukota itu dalam bahasa Nahuatl : “kami telah memukul-mukulkan kepala kami pada dinding batako dalam keputusasaan, demi warisan kami, kota kami, musnah dan mati”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar